Rabu, 13 April 2011

ulat bulu



Ulat Bulu Tanjung Duren Tidak Berbahaya




Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertanian Haryono mengatakan, ulat bulu yang ditemukan di Tanjung Duren, Jakarta Barat, tergolong jenis yang tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Hal itu dikatakan Haryono, Rabu (13/4/2011), saat meninjau lokasi ditemukannya ulat bulu, Jalan Sekretaris, Tanjung Duren, bersama sejumlah peneliti Kementerian Pertanian. Rasa gatal yang dialami sejumlah warga di kawasan tersebut bisa jadi hanya sugesti.
"Kalau sampai bentol-bentol itu mungkin lebih disebabkan alergi kulit ataupun faktor sugesti yang dialami seseorang," kata Haryono.
Menurutnya, ulat bulu di Tanjung Duren sudah lama berkembang di kawasan tersebut. "Hanya saja, saat ini terjadi peningkatan jumlah," ujarnya.
Para peneliti Kementerian Pertanian akan meneliti, apa yang menyebabkan populasi ulat bulu mengalami peningkatan. Lebih lanjut ia menjelaskan, secara ilmiah, jenis ulat bulu yang ada di Tanjung Duren masih satu famili (golongan) dengan yang berkembang di Probolinggo.
"Hanya genus dan spesiesnya berbeda dengan yang ada di sana," pungkasnya.
Kemarin, pihak Suku Dinas Pertanian Jakarta Barat telah melakukan penyemprotan cairan insektisida dengan jenis pestisida. Namun, semprotan ini ternyata tak mampu mematikan ulat bulu yang menghinggapi sedikitnya 30 pohon cemara di kawasan Tanjung Duren.

berasal dari KOMPAS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar